Monday, May 30, 2016

Hallo guys apa kabar. ? semoga sehat ya guys.
kali ini saya akan mengajak Anda ke kabupaten Sragen Jawa Tenga. jika di antara kalian yang belum tau betul Sragen maka dari itu kalian harus "follow me" ya guys. 

Saya Akan mengenalkan Situs prasejarah Sangiran di kota sragen, yang berada di lokasi kaki gunung lawu tepatnya didepresi solo sekitar 20 km dari arah Utara kota solo, yang sudah di terapkan terdapat di wilayah sragen ini guys.

Sejarah Sangiran

Sangiran merupakan salah satu situs sejarah yang menjadi tempat ditemukannya Homo Solensis, yang memiliki makna manusia cerdas yang berasal dari Solo. Walaupun begitu, mungkin banyak dari Anda yang tidak mengetahui bahwa Sangiran ini terletak di kabupaten Sragen. Selain itu, ditemukan juga Meganthropus Palaeojavanicus pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald di desa Sangiran, sekaligus menjadi penemuan yang mengubah sejarah. Uniknya, menurut para ahli geologi, Sangiran dulunya merupakan hamparan lautan. Namun karena proses geologi serta bencana alam yakni letusan Gunung Merapi, Gunung Lawu serta Gunung Merbabu, akhirnya Sangiran terbentuk menjadi daratan seperti sekarang. Sangiran terdaftar menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Sangiran memiliki sebuah museum (Museum Sangiran) yang memiliki berbagai koleksi fosil manusia serta binatang purba kala, gudang fosil, laboratorium, ruang slide serta beberapa kios cinderamata khas Sangiran.

Dan secara administrative terletak diwilayah Kabupaten Sragen dan sebagian terletak di kabupaten karanganyar, propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah 56 KM yang mencakup tiga kecamatan di kabupaten Sragen. Surat keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan NO 070/0/1977, Sangiran ditetapkan sebagai cagar budaya dengan luas wilayah 56 KM, dan selanjutnya Sangiran pada tahun 1996 oleh UNESCO ditetapkan sebagai World Heritage dengan nomer 593.




Di Situs Sangiran ada 5 formasi tanah dengan lapisannya yang dapat dilihat secara langsung dimana merupakan salah satu keajaiban Sangiran. Formasi tanahnya antara lain: 

Formasi Kalibeng : (Puren) berumur 5 juta s/d 1.8 juta tahun lalu. Dengan lapisan: 01. Lapisan napal (Marl) 02. Lapisan lempung abu-abu (biru) dari endapan laut dalam 03. Lapisan foraminifera dari endapan laut dangkal 04. Lapisan balanus batu gamping 05. Lapisan lahar bawah dari endapan air payau. 

Formasi Pucangan : (Sangiran) berumur 1.8 juta s/d 1 juta tahun lalu. Dengan lapisan: 01. Lapisan lempung hitam (kuning) dari endapan air tawar 02. Lapisan batuan kongkresi 03. Lapisan lempung volkanik (Tuff) (ada 14 tuff) 04. Lapisan batuan nodul 05. Lapisan batuan diatome warna kehijauan 

Formasi Kabuh : (Bapang) berumur 1 juta s/d 250 ribu tahun lalu. Dengan Lapisan: 01. Lapisan konglomerat 02. Lapisan batuan grenzbank sebagai pembatas 03. Lapisan lempeng vulkanik (tuff) (ada 3 tuff) 04. Lapisan pasir halus silang siur 05. Lapisan pasir gravel.  

Formasi Notopuro : (Phojajar) berumur 250 ribu s/d 15 ribu tahun lalu. Dengan lapisan: 01. Lapisan lahar atas 02. Lapisan teras 03. Lapisan batu pumice Formasi Teras Solo (Kali Pasir) berumur 15 ribu s/d 1.5 ribu tahun lalu. Dimana hanya memiliki lapisan endapan sungai batu kerikil dan kerakal..? 

Secara umum situs sangiran saat ini merupakan daerah berlahan tandus, terlihat dari banyaknya tempat yang gundul tak berpohon. Hal ini disebabkan karena kurangnya akumulasi sisa2 vegetasi yang mengalami humifikasi membentuk humus.

Jenis tanaman yang ada di Situs Sangiran, antara lain lamtoro, angsana, akasia, johar, sengon mahoni. Terdapat sungai-sungai yang terus melakukan deformasi di situs sangiran antara lain adalah Kali Cemoro dan Kali Ngrejeng. Sungai ini memiliki peranan bagi masyarakat sekitar. Bukti-bukti kehidupan ditemukan didalam endapan teras sungai purba. 

Di daerah tropis ini tidak banyak mengalami perubahan iklim dan memungkinkan manusia purba untuk hidup. Pada tahun 1934, daerah Jawa dipakai sebagai ajang penelitian manusia purba dan alatnya. G.H.R Von Koenigwald melakukan penggalian pada sebuah bukit di sebelah timur laut sangiran, menemukan sebuah alat batu yang berupa serpih. 

Teknologi yang lebih baik menggambarkan perkembangan keterampilan yang dimiliki oleh manusia pendukungnya yang hidup di Sangiran. Alat-alat yang dihasilkan, setingkat lebih maju dibandingkan dengan alat-alat sejenis dari himpunan alat Pacitan. 

Alat Pacitan diperkirakan berasal dari kala plestosen tengah bagian akhir. Sedangkan alat-alat batu sangiran ditemukan dilapisan tanah kala plestosen atas pada formasi Notopuro. Alat-alat yang banyak ditemukan adalah serpih, dan bilah. Sebagian alat-alat serpih Sangiran berbentuk pendek, lebar dan tebal, dengan panjang antara 2-4 Cm. Teknologi yang umumnya digunakan pada alat batu Sangiran adalah teknik clacton, dengan ciri alat serpih tebal. 


Selain itu untuk mendapatkan bentuk-bentuk alat yang diinginkan lebih khusus, dilakukanlah penyerpihan kedua. Disamping alat serpih dan bilah yang kemungkinan digunakan sebagai alat pemotong dan penyerut kayu, ditemukan juga alat-alat yang terbuat dari batu lain, yaitu: bola batu, kapak batu, serut, beliung persegi, kapak perimbas, batu inti, dll. 

Bahan yang digunakan untuk untuk peralatan tersebut adalah kalsedon, tufa kersikan, kuarsa,dll. Alat-alat pada situs Sangiran merupakan hasil teknologi kala plestosen yang dicirikan dengan pola perburuan binatang dan pengumpulan makanan sebagai mata pencahariannya. Kemungkinan juga berdasarkan ukuran alat-alat Sangiran yang relatif kecil, telah ada kecenderungan untuk memilih hewan buruan yang lebih kecil. 

Informasi lapisan ini hanyalah sebagai tambahan dan catatan saja dikarenakan takut hilang. Maklum bukan ahli tanah, bila coretan di kertas terbuang maka informasi yang sukar didapat ini tak akan kembali. Lapisan tanah ini juga dijadikan bahan penelitian untuk menentukan usia bumi ini. 

Bagi mana guys sekarang sudah pada tahukan Kab. Sragen mempunyai keunikan tersendirikan.
Tidak ada kata selain kita mengucapkan terimaksih kepada Allah S.W.T yang telah memberkahi Negri kita tercinta.
" I N D O N E S I A " terimaksih juga kepada Sobat yang sudah setia menemani saya di blog ini.

0 comments: